Berlabuh kembali ke Medium

anhalfengineer
3 min readFeb 2, 2024

--

Saat mulai cocok dengan kegiatan tulis menulis, bingung dengan platform mana ingin menyalurkannya. Dulu sempat mencoba beberapa platform termasuk medium. Mengapa coba-coba? Prinsip ekonomi, maunya gratisan tapi dapat banyak. Waktu itu masih cukup banyak yang gratis dan menawarkan berbagai fitur, macam blogspot dan wordpress (yang .com, bukan .org). Disini saya akan sekilas membahas beberapa yang sempat jadi saluran uneg-uneg.

Blogspot

Ini platform menulis pertama yang saya coba. Selain gratis, untuk fitur penulisan dasar, pengelolaan tema, dan ketersediaan plugin cukup menyenangkan. Tapi untuk layout, sepertinya tidak bisa dirubah (atau saya yang tidak bisa?). Atas dasar itu akhirnya beralih ke toko sebelah.

Wordpress.com

Cukup lama saya bertahan disini, meski gratis tapi banyak yang bisa dilakukan terutama kebebasan mengelola tampilan dan layout, bahkan untuk versi lama (sebelum tahun 2015) masih bisa install plugin secara gratis. Semua berubah ketika semua menjadi berbayar, bahkan install plugin paling sederhana pun tidak memungkinkan. Tapi yang membuat akhirnya terpaksa beralih adalah iklan yang terpasang sangat mengganggu, bukan banyaknya melainkan jenisnya. Bagaimana mungkin ketika isi tulisan tentang dakwah, tapi disana tertampil iklan pembesar p****. Usut punya usut, itu memang salah satu risiko penggunaan wordpress gratisan karena iklan yang terpasang mengikuti algoritma empunya wordpress sedunia. Akhirnya akun wordpress.com saya hapus dan mencoba platform lain, padahal tulisan disana sudah lumayan banyak.

Tumblr

Tahun 2019 sempat mencoba platform ini, tapi urung berlanjut karena interface yang membingungkan (bagi saya).

Kompasiana

Di tahun yang sama (2019) mencoba platform lokal dari kompas. Keuntungan bergabung disini adalah komunitas yang telah terbentuk lama. Namun yang kadang membuat gerah adalah tampilan iklan dimana-mana. Kita bisa membuatnya tanpa iklan namun berbayar paling murah 25 ribu per bulan. Selebihnya fitur penulisan cukup mudah digunakan. Dan sampai saat ini pun terkadang masih menulis di sana.

Wordpress.org

Awal 2022 mencoba self hosted blog melalui salah satu penyedia hosting. Tujuannya adalah menghindari iklan ga jelas dan mengelola blog sendiri seperti dulu. Tahun pertama mencoba promo, dan saya membayar sekitar 350 ribu untuk setahun. Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan sesuai keinginan, hanya saja bagi yang tidak terlalu intens menulis seperti saya, kok sayang ya karena saya kurang paham bagaimana memaksimalkan fungsi-fungsinya selain hanya menulis. Akhirnya tiba ketika harus memperpanjang layanan dengan biaya yang lumayan, hampir 1 juta rupiah untuk tahun berikutnya, saya memutuskan untuk kembali ke yang gratisan. Konten blog saya backup semua, kemudian saya pindah ke blogspot tapi dengan custom domain. Walaupun prosesnya kurang sempurna, tapi setidaknya isinya terselamatkan.

MEDIUM

Memang dasar sedang bingung, saya pun mencoba medium. Kesan pertama ketika mencoba adalah platform ini sepertinya khusus untuk artikel Bahasa Inggris, walaupun bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan bacaan-bacaan bagus. Secara fitur sangat mudah digunakan, dan yang penting tanpa iklan. Saat itu belum terlalu berminat karena berbahasa Inggris, bahkan orang Indonesia pun menulis dalam bahasa Inggris. Saya hanya berpikir, apakah ada yang baca nanti? Kemudian saya lewat dan menggunakan medium hanya sebagai platform baca.

Namun itu semua berubah setelah migrasi dari self hosted, sekarang jadi salah satu pilihan utama diantara yang lain. Mengapa? Bagi saya medium tergolong mudah dalam operasional hariannya dan tampilannya sederhana namun tetap menarik. Saya tidak perlu membuka web browser, fitur penulisanya lengkap, dan minim iklan. Sebenarnya dua platform lain seperti blogspot dan wordpress pun ada versi mobile app-nya, tapi menurut saya, sayangnya tidak cukup responsif jika dibandingkan dengan mobile app medium.

Sehingga saat ini mulai sering ngedraft di medium, dan buktinya adalah tulisan ini saya buat dengan aplikasi medium di smartphone.

--

--